Alor
Indonesia
Pantai Sebanjar
pesiar
traveling
Yuk, Kali Ini Intip Pesona Pantai Sebanjar!
March 02, 2016
Selama 10 hari berada di Alor, inilah pantai favorit
saya. Pantai Sebanjar namanya, berada di Kecamatan Sebanjar, hanya beberapa
kilometer setelah Kecatamatan Alor Kecil. Menuju ke Pantai Sebanjar, kamu bisa
menumpang oto (angkot) yang berwarna biru dari Pelabuhan Wetabua. Tarifnya
hanya Rp5.000. Atau kamu juga bisa menaiki ojek dari Pantai Wetabua, hanya
Rp15.000.
Mengapa Pantai Sebanjar jadi pantai favorit saya?
Pantai ini memiliki pasir putih yang sangat bersih. Dari pantai ini, saya juga
bisa melihat pulau lain di depannya dan pemandangan di sepanjang jalan menuju
ke sini juga indah. Saya melewati pantai-pantai lain di sebelah kiri jalan dan
juga tebing-tebing batu tinggi dengan pepohonan di atasnya di sebelah kanan
jalan. Di sepanjang jalan juga banyak rumah penduduk dan saya juga melewati
rumah adat di Alor Kecil.
Saya ke sana bersama sepupu, menaiki motornya. Pada
kunjungan pertama saya, kami berenang sepuasnya. Saat itu hari Selasa dan
Pantai Sebanjar sangat sepi. Hanya ada kami, beberapa anak-anak penduduk lokal,
dan nelayan yang sedang mencari ikan di kejauhan. Perahu-perahu yang tidak
melaut juga banyak yang disandarkan di dekat pantai. Saat itu air laut sedang
surut, jadi hamparan pasir putihnya jauh lebih luas.
Saat kunjungan pertama itu, kami tiba pukul setengah 4
sore, jadi kami tidak berenang terlalu lama di sana. Kunjungan kedua adalah hari
Sabtu. Saat itu saya ingin mencari penduduk lokal pembuat kain tenun khas Alor
yang kebetulan tinggal di Sebanjar, naik sedikit dari Pantai Sebanjar. Setelah
mendapatkan kain tenun yang saya inginkan, karena sudah ada di Sebanjar,
sekalian saja saya mampir lagi ke pantai ini. Kali ini, saya sempatkan berfoto
di bawah air, biarpun sebetulnya saya tidak bisa berenang, apalagi snorkeling. Hasilnya, yah, lumayan,
biarpun yang kelihatan muka saya semua. :p
Kunjungan ketiga adalah hari Minggu. Saya datang
bersama rombongan keluarga besar dengan menaiki truk. Lucunya, di Alor, melihat
penduduk yang menaiki truk pikap adalah hal yang biasa dan tidak dilarang.
Jadi, kami pun sekeluarga besar menyewa pikap untuk liburan.
Hari itu sebenarnya rencananya kami akan pergi ke
Pulau Kepa. Tapi, karena menurut penduduk setempat lautnya sedang tidak bagus,
mungkin maksudnya berbahaya, jadi kami pun membatalkan rencana berlibur ke
Pulau Kepa. Benar saja, sore harinya ternyata air laut pasang tinggi tiba-tiba
dan ombak menjadi terlalu besar. Untung kami tidak jadi ke Pulau Kepa. Kalau
tetap ke sana, kami mungkin saja tidak bisa pulang karena perahu kecil menuju
ka Pulau Kepa tidak mungkin bisa berlayar di tengah ombak besar begitu.
Akhirnya, kami memutuskan untuk ke Pantai Ilawe yang
arahnya berlawanan dengan Pulau Kepa dan tentu saja Pantai Sebanjar. Sesampai
di Ilawe, kami hanya sebentar berada di sana karena bibi dan sepupu saya ingin
ke Pantai Sebanjar. Akhirnya, dari Ilawe, kami bergerak ke Sebanjar.
Karena saat itu hari Minggu, tentu saja Pantai
Sebanjar jadi jauh lebih ramai dibandingkan ketika saya pertama kali ke sana.
Saat itu, kami berenang di tempat yang berbeda dari sebelumnya. Pantai Sebanjar
memiliki garis pantai yang cukup panjang. Hari itu, kami memilih tempat yang
mendekati ujung garis pantainya karena di tempat itu lebih sepi. Tapi, di sana ada
lebih banyak batu karang di pinggir pantainya. Yang membuat saya terkejut
adalah, ada bagian pantai yang pasirnya berwarna merah muda! Memang warna merah
mudanya tidak sejelas Pink Beach di Lombok, tapi tetap saya saya terkejut
melihat pasir berwarna merah muda di tengah-tengah hamparan pasir putih.
Saat sayang melihat di tumpukan batu karangnya,
ternyata di sana ada karang-karang berwarna merah terang yang bertumpuk.
Kelihatannya pasir putihnya bercampur-dengan serpihan karang-karang merah itu
sehingga warnanya jadi merah muda. Penemuan yang mengejutkan sekaligus
menyenangkan! Pada kunjungan ketiga ini, saya sekalian saja mencari batu-batu
karang dengan bentuk yang unik. Tentu saja yang saya pilih adalah batuan-batuan
yang ada di pinggir pantai. Untuk mengisi akuarium teman saya saja, kok. :p
Tapi, saat itu sepupu saya menemukan batu karang besar
yang kelihatannya sudah tertutup kerang. Saya membawanya, tapi akhirnya tidak
dibawa pulang ke Jakarta karena ukurannya terlalu besar.
Hari Minggu itu kami benar-benar piknik di Pantai
Sebanjar dari pukul 2 siang sampai 5 sore. Dari awalnya pantai masih ramai
masih sepi, saya menikmati keindahan Pantai Sebanjar sepuasnya. Sayangnya, saya
lupa membungkus pasir putihnya untuk mengisi akuarium teman saya tadi.
Akhirnya, saya hanya membawa batu karang kecil saja.
Sebelum pulang, tentu saja saya sempatkan diri lagi
untuk berfoto-foto. Kali ini, supaya terlihat lebih dramatis, saya menggunakan
aplikasi Candy Camera. Hasilnya lumayan juga. :p
Oh iya, hari itu sepupu saya juga berfoto di bawah
air, tapi di tempat yang lebih dalam. Saya iri melihat hasilnya, tapi apa daya,
saya tidak berani berjalan ke tempat yang lebih dalam. Kalau tinggi airnya
sudah melebihi dada, apalagi sampai leher, rasanya saya mungkin saja bisa
terbawa ombak ke lautan. Saya ‘kan tidak bisa berenang.. Hhiiii..
0 comments