Saya sama sekali tidak pernah membayangkan akan pergi ke Alor menjelang akhir tahun 2015. Saat saya memutuskan berhenti bekerja pada pertengahan Desember, sampai ketika hari terakhir saya bekerja di kantor, saya masih belum mengira akan pergi ke sana. Semuanya serba mendadak sehingga saya bahkan belum sempat membeli koper untuk membawa pakaian (koper saya dipakai oleh Mama dan Abin). Untunglah teman saya, Domi, bersedia meminjamkan kopernya. Saya juga merasa sangat beruntung karena bahkan mendapatkan kamera pinjaman juga! Saat putus asa mencari pinjaman action came, saya justru mendapatkan kamera action came Nikon yang bentuknya seperti kamera saku dari Nanto, senior semasa kuliah sekaligus teman sekantor saat itu.
Moko dan Kenari adalah dua hal yang sangat menunjukkan ciri khas Alor. Bahkan, di Kalabahi, ada tugu bertuliskan "Kalabahi Kota Kenari". Saking melimpahnya produksi kenari di Alor, saya juga bisa menemukan berbagai kue yang berbahan dasar kenari. Rasanya gurih dan renyah.
Alor yang saya datangi beberapa hari lalu sama sekali berbeda dengan Alor yang saya lihat 5 tahun lalu pada 2010. Alor sekarang lebih ramai dan jauh lebih berkembang. Semakin banyak pertokoan, motor yang lewat berlalu-lalang juga banyak. Bahkan, saat pesta tahun baru, suara nyaring kembang api masih terdengar sampai pukul 2 pagi! Seperti di Jakarta saja. :))
0 comments