Liburan Gratis ke Pulau Tunda Bersama Paspor Ijo [Bagian 3]

Hari Ketiga Hari terakhir! Karena ini adalah hari terakhir, kami benar-benar memanfaatkan waktu sebaik mungkin, Masih ada dua spot snorke...

Hari Ketiga

Hari terakhir! Karena ini adalah hari terakhir, kami benar-benar memanfaatkan waktu sebaik mungkin, Masih ada dua spot snorkeling lagi yang harus dijelajahi, yaitu Spot Karang Donat dan Spot Karang Patrick. Spot Karang Patrick ini dikenal dengan banyak lautnya. Sejujurnya, saya enggak ikut snorkeling hari ketiga ini karena khawatir bakal mabuk laut lagi. Daripada enggak bisa pulang karena pusing dan mual, mending saya di rumah dan ngobrol sama Ibu pemilik homestay yang enggak lain adalah ibunda Kang Ubay, guide kami.

Untung ada teman-teman dari Momotrip yang selalu siap sedia mengabadikan momen perjalanan kami! (ya nasib yang enggak ikutan :p) - photo by Momotrip


Mulai pukul 8 sampai sekitar pukul 11, peserta giveaway dan teman-teman dari Paspor Ijo dan Momotrip menjelajah dua spot snorkeling tadi. Rencananya, setelah makan siang, kami bakal kembali ke Pelabuhan Serang. Sebelum itu, kami menyempatkan diri membeli oleh-oleh berupa kerupuk ikan khas Pulau Tunda dan asbak dari kerang. Meski belum terbina dengan baik, sentra kerupuk ikan ini bisa kamu temukan di salah satu rumah penduduk di Pulau Tunda.

Kerupuk ikannya dijual dengan harga mulai dari Rp15.000 untuk yang kecil sampai Rp25.000 untuk yang besar.

Ini asbak dari kerang yang harganya mulai dari Rp25.000 sampai Rp50.000.

Dalam perjalanan menuju sentra oleh-oleh, saya berpapasan dengan penduduk yang sedang bersiap menuju ke masjid. Ya ampun, saya sampai lupa bahwa hari itu, 12 Desember 2016, adalah hari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Masyarakat Pulau Tunda terbiasa merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan membuat arak-arakan yang dibawa ke masjid. Ada empat masjid di Pulau Tunda yang letaknya di setiap arah mata angin, yaitu di barat, timur, utara, dan selatan. Saya enggak tau saat itu saya datang ke masjid yang di barat atau di timur, yang jelas di sana ramai banget.

Oh ya, kayak masyarakat pulau lainnya, di Pulau Tunda kamu bakal sering mendengar arah mata angi yang disebut sebagai penunjuk arah. Jadi, kalo bertanya pantai A ada di mana, mereka bakal jawab di barat atau di timur. Kamu yang enggak terbiasa mungkin bakal bingung, mana yang barat dan mana yang timur. Tapi, kamu enggak bakal nyasar di Pulau Tunda, kok. Tenang aja!

Ada elang jawa di atas arak-arakan. Di sekelilingnya ada lidi yang ditempelkan uang. Uang-uang itu nantinya bakal dimasukkan ke kotak amal masjid dan dibagi-bagikan kepada anak-anak.
Masjid yang sudah ramai dengan anak-anak yang siap menadahkan uang sedekah. Acara yang berlangsung adalah marawis, doa bersama, dan memanjatkan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Sekitar pukul 13.00, kami bersiap menuju dermaga. Sebelum naik kapal, kami menyempatkan diri berfoto bersama di depan Taman Bacaan Pulau Tunda, Oh ya, Momotrip juga punya proyek #BBB alias Buat Bagi-bagi. Jadi, setiap peserta giveaway diminta membawa sebuah buku cerita dengan tebal minimal 30 halaman untuk disumbangkan ke Taman Bacaan Pulau Tunda. Lokasi Taman Bacaan Pulau Tunda persis di depan dermaga. Kalo enggak mau baca, biasanya masyarakat Pulau Tunda mengobrol di sana.

Jangan tunda membaca, ya! :))

Oh ya, sebenarnya pada hari itu Kang Ubay juga mau melangsungkan lamaran di Tangerang, loh! Jadi, kami menuju Serang bersama Kang Ubay serta ibu dan adiknya, Ipeh. Di kapal kami juga ada rombongan pelancong lain yang menumpang sampai Serang. Jadi, hari itu kapal kami ramai banget.

Perkenalkan, ini guide kece kami, Kang Ubay alias Bayu :)) - photo by Paspor Ijo

Bersiap pulang~

Saya benar-benar terkesan mengikuti liburan gratis ke Pulau Tunda bareng Paspor Ijo. Selama 3 hari 2 malam, saya enggak cuma refreshing dan melepaskan diri dari kerjaan yang menumpuk (pulangnya kerjaan tetap numpuk), tetapi juga menambah banyak teman. Semua peserta giveaway-nya benar-benar orang-orang yang suka traveling dan hunting momen kece. Yang paling penting, meski cuma sebentar, kami bisa berbagi keceriaan dan kebahagiaan bersama. Kami juga melakukan aksi sosial dengan membersikan sampah di Pulau Tunda dan menyumbang buku untuk Taman Bacaan Pulau Tunda. Semua ini jelas bakal jadi pengalaman berharga buat saya.

Sekali lagi, terima kasih Paspor Ijo! Terima kasih juga Momotrip yang udah mengajak kami mengeksplorasi Pulau Tunda dengan cara yang lebih seru dan bermakna. :)))

Sampai jumpa, Pulau Tunda!

You Might Also Like

0 comments